Rabu, 30 April 2025

Lapas Kotabaru Kembangkan Pertanian & Perikanan: Dari Pembinaan Menuju Kemandirian

Hasil panen yang melimpah menunjukkan bahwa warga binaan mampu menjadi bagian dari solusi ketahanan pangan nasional.

Kamis, 20 Februari 2025 | 10:48
Laporan: Ummy
Lapas Kotabaru Kembangkan Pertanian & Perikanan: Dari Pembinaan Menuju Kemandirian
Berkebun di dalam lapas? Kenapa tidak! Lapas Kotabaru buktikan pembinaan produktif berbuah manis.

KOTABARU, KALSEL [KLIKINDONESIA] – Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIA Kotabaru terus berinovasi dalam mendukung program ketahanan pangan nasional Asta Cita yang diinisiasi Presiden RI, Prabowo Subianto. Dengan memanfaatkan lahan yang tersedia dan membekali warga binaan dengan keterampilan produktif, sektor pertanian dan perikanan kini berkembang pesat di lingkungan Lapas.

Salah satu langkah terbaru yang diambil adalah pemanfaatan lahan seluas 1.428 meter persegi, yang mulai digarap sejak 24 Januari 2025. Warga binaan kini aktif bercocok tanam dengan berbagai jenis sayuran, seperti kangkung, kacang panjang, singkong, cabai, hingga tanaman hidroponik selada dan pakcoy.

Hasilnya pun mulai terlihat! Dari lahan yang sudah digarap sebelumnya, warga binaan sukses memanen 100 kg kangkung, 15 kg kacang panjang, 20 kg terong, serta 100 tanaman hidroponik selada dan pakcoy. Sementara itu, sektor perikanan juga menunjukkan hasil positif dengan panen 50 kg ikan lele.

Tak berhenti di pertanian, Lapas Kotabaru juga semakin serius dalam budidaya ikan lele. Dengan dukungan dari Balai Perikanan Budidaya Air Tawar (BPBAT) Mandiangin, sebanyak 20.000 bibit ikan lele telah diterima dan dikelola dengan baik untuk memastikan keberlanjutan program ini.

Kepala Lapas Kotabaru, Dony Handriansyah, menegaskan bahwa program ini tak hanya bertujuan untuk memenuhi kebutuhan dapur Lapas, tetapi juga memberikan keterampilan yang bisa menjadi bekal berharga bagi warga binaan setelah mereka bebas.

"Program ini adalah bukti nyata bahwa optimalisasi sumber daya yang ada dapat menciptakan manfaat besar, baik bagi warga binaan maupun masyarakat luas," ujar Dony, Rabu (19/02/2025).

Keberhasilan ini tentu tidak terlepas dari peran Penyuluh Pertanian Lapangan (PPL) yang secara rutin memberikan pendampingan teknis, mulai dari metode budidaya yang efektif, penggunaan pupuk yang tepat, hingga teknik pengendalian hama yang ramah lingkungan.

Dengan langkah nyata ini, Lapas Kotabaru telah membuktikan bahwa lembaga pemasyarakatan bukan hanya tempat pembinaan, tetapi juga agen perubahan yang berkontribusi langsung dalam mendukung ketahanan pangan nasional.

Ke depan, program ini diharapkan semakin berkembang dan menjadi inspirasi bagi lapas-lapas lain di seluruh Indonesia. Siapa sangka, di balik jeruji besi, tumbuh harapan dan masa depan baru bagi warga binaan untuk menjadi lebih mandiri dan berdaya.!

Kirim Komentar

Berita Lainnya