KOTABARU [KLIKINDONESIA.CO] - Dinas Perpustakaan dan Kearsipan (Dispersip) Kabupaten Kotabaru menggelar Expose Kajian Indeks Pembangunan Literasi Masyarakat (IPLM) dan Tingkat Kegemaran Membaca Masyarakat (TGM).
Penyelenggaraan IPLM dan TGM ini bekerjasama dengan Fakultas Hukum Universitas Lambung Mangkurat (Unlam) dengan mendatangkan narasumber Suci Utami, S.H., M.H. M.Han dan Cindyva Thalia Mustika, S.H., M.H sebagai tim peneliti dan pengembangan masyarakat.
IPLM dan TGM ini dihadiri oleh beberapa perwakilan Pengelola Perpustakaan Sekolah dan Desa, serta TBM (Taman Baca Masyarakat) dan Perpustakaan Khusus, bertempat di Ballroom Hotel Grand Surya, Sabtu (28/09/24).
Indeks Pembangunan Literasi Masyarakat (IPLM) merupakan instrumen pengukuran tingkat pembangunan yang diperoleh dari unsur-unsur pembangun literasi masyarakat yang dilaksanakan oleh pemerintah dalam membina dan mengembangkan perpustakaan sebagai wahana belajar sepanjang hayat yang bersumber dari data sekunder dan aspek masyarakat untuk mencapai budaya literasi masyarakat.
Kepala Dispersip Kotabaru melalui Sofyan Hamid M. Pd selaku Pembina Perpustakaan mengatakan bahwa kegiatan IPLM dan TGM ini merupakan kali pertama diselenggarakan dengan tidak lepas dari dukungan pemerintah daerah.
"Secara nasional memang sudah dilakukan sejak tahun 2022, untuk di Kabupaten Kotabaru dengan dukungan pemerintah daerah, saat ini melalui Perda Nomor 7 Tahun 2023," papar Hamid.
Lebih lanjut dijelaskan tujuan kegiatan untuk mengetahui tingkat kegemaran membaca apakah sudah cukup atau rendah, maka dilaksanakan kajian pembangunan literasi bekerjasama dengan tim penelitian dan pengembangan masyarakat Unlam.
"Disebutkan indeks kita sekitar enam koma empat puluh (6,40) bisa dikatakan sedikit rendah, karena capaian nasional secara menyeluruh targetnya tujuh koma satu (7, 1)," lanjutnya.
Melihat nilai indeks tersebut, Hamid mengungkapkan harapannya terhadap seluruh komponen agar peran literasi ini tidak hanya menjadi tanggungjawab dinas Perpustakaan, keterlibatan masyarakat juga merupakan unsur penting dalam Pembangunan Literasi, dimana tingkat kemampuan dan keterampilan literasi dalam masyarakat, termasuk kemampuan membaca, menulis, memahami informasi, dan berpartisipasi secara aktif dalam kegiatan literasi.
Sedangkan beberapa variabel yang perlu diperbaiki antara lain Ketersediaan koleksi perpustakaan, Ketercukupan tenaga perpustakaan, Peningkatan pemanfaatan perpustakaan, dan Peningkatan sarana prasarana.
"Karena itulah kami mengundang pengelola perpustakaan karena mereka sebagai pengisi unit indikator, sementara kami mengupayakan agar semua Perpustakaan sudah memenuhi standar nasional," tutupnya.
Kirim Komentar