Rabu, 30 April 2025

Pengurus Masjid Yazidatul Ula di Gunung Mandar Gelar Pasar Masannang

Jumat, 01 Desember 2023 | 21:20
Laporan: Ummy
Pengurus Masjid Yazidatul Ula di Gunung Mandar Gelar Pasar Masannang
Pembukaan Pasar Masannang di Gunung Mandar Desa Baharu Selatan Kabupaten Kotabaru. (Sumber Fhoto Pengurus Masjid Yazidatul Ula)

KLIKINDONESIA.CO [KOTABARU] - Pengurus Masjid Yazidatul Ula menggelar Pasar Masannang untuk masyarakat di sekitar lokasi Masjid, di Gunung Mandar, Kelurahan Baharu Selatan, Kabupaten Kotabaru, Jumat (01/12/2023).

Ibnu Faozi, Ketua pengurus Masjid Yazidatu Ula memaparkan bahwa pada soft launching pasar Masannang bukan sekedar jual beli masyarakat, namun akan ada pertunjukan seni dan budaya lokal.

"Pertunjukan seni diisi oleh grup panting Bunga Tanjung dari Desa Semayap dan Qasidah Al Banjari dari Desa Rampa," ungkapnya

"Dibuka perdana sore ini, sekitar pukul tiga dan untuk selanjutnya Pasar Masannang direncanakan beroperasi mulai subuh hingga siang, tempatnya berada persis di samping masjid," jelas Ibnu.

Ia juga menginformasikan bahwa saat ini sudah ada 50 pedagang yang telah diterima untuk berjualan di lokasi, walaupun jumlah pendaftar lebih banyak, namun dibatasi sesuai kapasitas tempat.

Untuk Pasar Masannang sendiri akan difokuskan pada pemasaran produk lokal di Kotabaru sehubungan lokasi yang berada di kaki Gunung Sebatung, dimana tempat tinggal mayoritas warga setempat berprofesi sebagai petani buah, seperti langsat, durian, mggis, dan lainnya.

"Harapannya, selain sebagai wadah pemasaran produk lokal, pasar ini juga menjadi tempat kreatif untuk pengembangan produk turunannya, misalnya kita berharap ada produk herbal dari kulit manggis yang bahan bakunya melimpah di sini," lanjut ibnu.

Dengan tujuan mengangkat peran masjid sebagai pilar ekonomi ditengah masyarakat Kotabaru, Masjid Yazidatul Ula mengadopsi konsep pengelolaan dana kas seperti Masjid Jogokariyan, di Yogyakarta yang menerapkan manajemen kas masjid untuk kepentingan umat.

Dengan konsep pengelolaan dana kas Masjid yang terkumpul dan langsung diputar untuk membantu ekonomi warga, pengelolaan ini disebutkan berbeda dengan konsep menabung yang tidak memberikan dampak langsung pada perekonomian.

"Sesuai dengan namanya, Yazidatul Ula yang berarti menambah kemakmuran, kedepan, tidak hanya pasar tradisional, tapi juga akan digarap beberapa program lainnya, misalnya, di masjid kami, para musafir boleh menginap dan akan kami beri makanan," papar Ibnu.

Adapun Pasar Massanang sendiri berasal dari kata Mandar yang artinya "pasar gembira" dengan kosa kata bahasa Mandar karena masjid berdiri di tengah warga yang mayoritas orang Mandar dan sebagai informasi sejak dahulu, lokasi ini akrab dengan sebutan Gunung Mandar.

Diana, salah satu pedagang di Pasar Masannang sangat bersyukur akan adanya pasar yang digelar oleh pengurus masjid Yazidatul Ula.

"Saya sangat senang bisa bergabung di Pasar Masannang ini, semoga pasar ini dapat membantu meningkatkan penjualan produk saya dan sekaligus memberikan dampak positif bagi ekonomi masyarakat sekitar," ujarnya.

Kirim Komentar

Berita Lainnya